Belajar bisnis kuliner: Warung Pujasera Mas Podjan

Jadi ceritanya saya mencoba berbisnis kuliner.
Kenapa kuliner? Karena ini bisnis yang bakal hidup terus di Indonesia. Kalau saya lihat di Mall, yang lain boleh sepi tapi tempat makan akan terus ramai. Orang Indonesia doyan makan pokoknya. Jadi ingat almarhum nenek saya dulu yang selalu saja kepo kalau saya mudik ke tempat almarhum nenek lalu mau pulang ke Jakarta. Selalu ribut mesti bawa makanan buat di jalan, entah lontong, buras atau apalah. Mau saya naik kereta atau nyupir mobil, pokoknya harus dibekali makanan...hehehe
Nah kebetulan sekali saya ada rumah nganggur di pinggir jalan. Bukan jalan utama tapi masih termasuk jalan raya. Tepatnya di jalan raya pondok kopi, Jakarta Timur.

Dulu pernah saya pakai ngantor, tapi sekitar tahun 2011 saya pindah ngantor jadinya rumah ini saya kontrakin saja. Awal tahun 2017 kontraknya tidak diperpanjang lagi. Ok, disini saya bingung. Saya kontrakin lagi atau saya pakai usaha aja?
Akhirnya saya putuskan untuk coba usaha aja. Saya tidak berharap gagal, tapi kalaupun gagal, paling jelek bisa saya kontrakin lagi untuk menutup ongkos kerugian.
Tidak berharap ya...cuma sekedar plan B..
Jadi ya sudah, Bismillah saya coba usaha kuliner dengan pertimbangan diatas.
Tapi kuliner seperti apa? Kafe? Resto? Atau apa?
Disini saya mencoba analisa mengenai lokasi usaha saya.
1. Pas di pinggir jalan.
2. Kondisi jalan ramai tapi bukan jalan raya besar yang bisa 4 lajur, tapi cuma dua lajur.
3. Keadaan sekeliling banyak kompleks perumahan tapi bukan daerah gaul seperti Tebet atau Santa.
4. Lebih merupakan jalan pintas dari Bekasi ke Klender atau Kasablanka.

Dari situ saya coba analisa lagi mengenai mau bikin apa:
1. Saya tidak punya menu andalan dalam arti saya dan istri tidak punya resep rahasia seperti kolonel Sanders #halah
2. Saya sama sekali belum pernah berbisnis Kuliner. Selama ini bisnis saya dan istri adalah Multimedia dan Fashion.
3. Melihat posisi lokasi usaha, yang cocok adalah menengah kebawah.

Akhirnya dari analisa analisa diatas, saya putuskan membuat Pujasera saja. Saya hanya menyediakan tempat untuk orang lain berusaha makanan. Disini tujuan saya hanya ingin mengamati dulu, seperti apa sih yang umumnya dicari orang?Apa sih yang menjadi daya tarik suatu tempat kuliner? Dan sebagainya.

Jadilah rumah ini saya renovasi agar bisa memadai sebagai lokasi Pujasera. Pertama, saya pentingkan tempat parkir yang luas, karena area parkir luas itu buat saya adalah sebagai area pengundang. Jadi parkir harus lapang dan mudah diakses. Untungnya halamannya memang sudah luas jadi tinggal merapikan.
Kedua, adalah area makan bersama. Jadi pengunjung datang dan melihat lihat menu di booth makanan dan setelah memesan tinggal duduk di area bersama. Jadi bukan tiap booth punya area makannya sendiri.
Ketiga, saya usahakan agar pohon yang ada dipertahankan. Jujur aja saya pecinta pohon, jadi saya biarkan pohon yang ada tetap tumbuh. Harapannya lokasi menjadi lebih adem.

Keempat, ya sudah Bismillah jalanin aja...kebanyakan mikir malah pusing sendiri..mendingan nyemplung langsung jadi bisa tau kondisi riil nya...hehe...
Saya dan istri sepakat namai 'Mas Podjan', kependekan dari MAkan Sedap di POnDok jaJAN.

Sambil berjalan, saya akan coba terus update mengenai usaha ini...
Kalau yang kebetulan lewat Pondok Kopi, monggo mampir ya...

Instagram Pujasera Mas Podjan


Comments