Renovasi dan bangun rumah 3 lantai dengan luas tanah 91m2. Part 1.

Sekali kali bahas ilmu hasil kuliah saya ya..
Iya, jelek jelek gini saya lulusan Arsitektur..
Nah jadi sekarang saya mau nulis tentang renovasi rumah saya sendiri...
Rumah ini dibeli tahun 2007..luas tanah 91m2 dan luas bangunan sekitar 70m2.
Sebenarnya waktu dulu beli, sudah pernah dilakukan renovasi kecil kecilan, sekadar memperbaiki penampilan dengan mengganti keramik dan hal hal kecil lainnya dengan total biaya sekitar 60-70 jutaan saat itu..
Ini keadaan rumah asli saat dibeli tahun 2007..





 


Lalu ini setelah di renovasi tahun 2008..







Ada dinding fasade palsu yang cuma menutupi atap, sedangkan rumahnya tetap cuma 1.5 lantai seperti kondisi aslinya..Apa itu fasade? Ya singkatnya 'penutup' atau pembungkuslah kurang lebih artinya..

Setelah lama kelamaan, kebutuhan ruang semakin banyak. Akhirnya diputuskan renovasi total...
Total kamar yang dbutuhkan adalah 6: 1 kamar tidur utama, 1 kamar tidur mertua, 2 kamar tidur anak, 1 kamar pembantu dan 1 kamar kerja. Kamar mandi ada 4 dan ruang ruang lain seperti dapur, ruang keluarga, gudang dan sebagainya sehingga diputuskan membangun 3 lantai.
Bersukur di Jakarta sudah diizinkan membangun 3 lantai di perumahan, tapi persyaratannya lebih berat ketimbang 2 lantai.
Saya tidak akan membahas proses IMB dan sebagainya tapi lebih ke proses kreatif desain dan teknis pembangunan.

Dana yang disiapkan berkisar 500juta, ditambah sedikit dana cadangan sekitar seperlima nya.
Dari sini saya membuat desain yang sesuai kaidah arsitektural seperti sirkulasi udara dan sebaran cahaya alami tapi demi kemudahan membangun, banyak pembagian ruang tetap mempertahankan yang lama. Sebagai contoh, ruang bawah, besaran ruangnya persis sama sehingga saya bisa sedikit menghemat bahan bangunan seperti bata dan otomatis semen. 
Jadi saya memutuskan untuk renovasi ini sesuai dengan denah rumah lama, tapi fungsi ruangnya diubah. 
Total luas bangunan adalah sekitar 180m2.
Yuk liat denah..

Lantai 1





Lantai 2



Lantai 3




Untuk konstruksi, saya memutuskan untuk ambil perhitungan konvensional saja, seperti bentuk kolom kotak 30x30 di lantai bawah. Bisa saja saya memakai kolom yang tipis tapi ini mengharuskan perhitungan khusus oleh ahli konstruksi sipil. Dan sepertinya pemakaian besi yang lebih banyak. Akhirnya saya putuskan kolom konvensional saja di lantai bawah. Tidak apa apa menonjol, malah akan sekalian saya ekspose saja nanti.

Ok, ini kurang lebih desain yang saya bikin dengan 3D. Dari sini saya membuat Rencana Anggaran Bangunan yang sesuai dengan budget yang saya miliki. Pemilihan detail detail arsitektural saya sesuaikan tentunya dengan budget, dan berdasar budget, saya memilih merk merk yang sesuai seperti sanitary OULU, Wasser dan merk menengah lain. Saya gak sanggup deh pakai merk yang mahal karena akan melebihi budget. Lagipula pengalaman memakai merk menengah sudah cukup memuaskan...mixer shower merk Wasser saya sudah 11 tahun masih bekerja dengan baik, toilet OULU juga baik...

 



Bersambung di part 2 yah....


Comments